Keterangan Gambar : Para peserta Do’a dan Sholawat Kebangsaan berebut bersalaman dengan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Minggu (31/12/2023) di Lapangan Sapta Rengga, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (foto: tpn ganjar mahfud)


essapers.com, Ungaran, Jateng -  Malam pergantian tahun dirayakan secara berbeda oleh Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Bukannya berlibur ke tempat wisata bersama keluarga, Ganjar memilih istighosah bersama puluhan ribu warga.


Bertempat di Lapangan Sapta Rengga, Bandungan, Kabupaten Semarang, Ganjar bersama istri ikut sholawatan dan doa bersama. Acara bertajuk Istighosah Untuk Negeri itu dipimpin oleh KH Ali Gondrong atau yang akrab disapa Gus Ali.


Selain dihadiri puluhan ribu mafia sholawat, acara juga dihadiri sejumlah ulama seperti KH Taj Yasin Maimoen, KH Abdullah Ubab, KH Yasin Nawawi, Gus Khanif Fuadil Kirom, ?KH Saefuddin Zuhri, KH Zuhrul Anam Hisyam dan ulama lainnya.


Ganjar yang tiba pukul 22.00 WIB langsung disambut antusias. Iringan sholawat menggema, doa dan harapan untuk Ganjar dikumandangkan.


"2024 Ganjar Mahfud MD. Qobuul," teriak jamaah


Gus Ali Gondrong begitu semangat memimpin pasukan mafia sholawat. Ia mengatakan, sebuah kebahagiaan bisa beristighosah bersama calon pemimpin masa depan.


"Bungah (Senang – red) banget malam ini kita kedatangan Pak Ganjar Pranowo. Ini berkah buat kita semua. Mari kita doakan Pak Ganjar dan Pak Mahfud menang," ucap Gus Ali Gondrong.


Dalam kesempatan itu, Ganjar mengajak seluruh masyarakat untuk merayakan tahun baru dengan semangat baru. Ia mengajak semua berusaha agar tahun depan lebih baik dari tahun sebelumnya.


"Mari kita bersama membuat hari esok menjadi lebih baik. Karena saya jalan - jalan ke seluruh daerah di Indonesia, masih banyak PR yang harus kita perbaiki," ucap Ganjar.


Ia melihat bagaimana akses pendidikan, akses kesehatan hingga infrastruktur jalan yang belum merata. Untuk itu, Ganjar Mahfud berjanji mewujudkan akses pendidikan mudah dengan SMK Gratis Lulus Langsung Kerja khusus warga miskin, satu keluarga miskin satu sarjana, satu desa satu tenaga kesehatan dan satu puskesmas serta program lainnya.


"Namun tantangan ke depan tidak mudah. Yang kita butuhkan sekarang adalah persatuan dan kekompakan. Kalau kita bersatu, mau diganggu seperti apapun pasti tidak bisa," tegasnya.