ESSAPERS.COM | JAMBI – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jambi bergerak cepat menangani putusnya Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Jambi dan Sumatera Barat. Jalan tersebut amblas pada Minggu (2/3/2025) di Desa Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo.
Kepala BPJN Jambi, Ibnu Kurniawan, memastikan bahwa material untuk pembangunan jembatan darurat (Bailey) telah tiba di lokasi pada Senin (3/3/2025) dan segera akan dipasang.
“Saat ini, kami sedang mempersiapkan pemasangan jembatan Bailey. Material sudah ada di lapangan, tinggal menunggu proses pengerjaan,” ujar Ibnu Kurniawan, dikutip dari Langgam.id.
Sebelum pemasangan jembatan darurat, BPJN Jambi akan terlebih dahulu menempatkan sandbag (karung pasir) untuk memperkuat pondasi dan mencegah erosi akibat aliran air. “Sandbag sedang dalam perjalanan dari Jambi,” tambah Ibnu.
Proses pemasangan jembatan Bailey diperkirakan akan memakan waktu sekitar empat hari dalam kondisi normal, namun bisa mencapai tujuh hari jika terkendala cuaca. Jembatan ini nantinya hanya bisa dilewati kendaraan tertentu.
“Kapasitas maksimal jembatan Bailey adalah delapan ton, tetapi untuk keamanan, kami batasi hingga empat ton. Bus dan minitruck masih bisa melintas, tetapi truk dengan muatan berlebih tidak diperbolehkan,” jelas Ibnu.
Menjelang arus mudik Lebaran, BPJN Jambi berencana memperpanjang masa penggunaan jembatan darurat guna memastikan kelancaran perjalanan pemudik. Namun, lalu lintas akan diberlakukan sistem buka-tutup untuk mengatur alur kendaraan yang melintas.
Kondisi ini menjadi perhatian bagi para pengguna jalan, khususnya yang melintas di jalur Sumbar-Jambi, agar tetap berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan. (ysr)
Komentar0