ESSAPERS.COM | PADANG ~ "DNA" orang Padang itu berdagang. Mulai dari bedagang kecil-kecilan (PKL) sampai berdagang partai besar.
Harus diakui, kadangkala kehadiran PKL jadi masalah. Misal, PKL mendirikan tenda di atas trotoar yang mengganggu hak pejalan kaki. Atau, PKL berjualan di bibir pantai yang mengganggu hak publik untuk menikmati mata hari terbenam. Lainnya, PKL menggelar dagangan mereka di depan toko bersewa mahal.
Masalah sosial PKL itu terjadi karena ketika membangun Pemerintah tidak memperhatikan aspek "DNA" orang Padang itu.
Ke depan, setiap pembangunan fisik di Kota Padang mesti menggunakan konsep "Sensitif PKL". Maksudnya, setiap pembangunan yang dilakukan Pemerintah menyiapkan space khusus yang dapat digunakan PKL yang tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan warga lainnya. Pengosongan Masjid Syeich Ahmad Khatib Al Minangkabawi dari PKL adalah salah satu contoh pembangunan yang tidak sensitif PKL (Dari awal arsitek Masjid tidak merancang tempat buat PKL yang tidak mengganggu kenyamanan dan keindahan Masjid).
Salam Partisipatif !!!
Miko Kamal, Ph.D
Bakal Calon Wali Kota Padang 2024-2029
Komentar0