Hal itu disampaikan Lahmudin dihadapan ratusan ASN dan Non ASN peserta apel gabungan ASN dan Non ASN dilingkup Pemkab Mentawai yang digelar di halaman kantor bupati setempat, Rabu (17/7-2024)
" kemarin saya kedatangan tamu ahli gempa, potensi gempa masih bisa saja terjadi hal ini karena masih adanya energi yang tersimpan pada segmen Siberut dengan kekuatan 8,9 scala richter," Ujar Lahmudin Siregar yang juga menjabat sebagai Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Setkab Kepulauan Mentawai ini.
Lebih lanjut Lahmudin menyebut, bila gempa dengan kekuatan 8,9 scala richter atau dikenal dengan Megathrust Mentawai itu terjadi, maka menurut pakar, khusus di wilayah Kepulauan Mentawai hanya memiliki limit waktu sekitar 5 menit untuk melakukan penyelamatan.
" bila gempa Megathrust itu terjadi, diperkirakan oleh ahli, kita di Mentawai hanya memiliki waktu sekitar 5 menit untuk penyelamatan, sedangkan di Padang mungkin bisa 30 menit lebih untuk melakukan penyelamatan, untuk itu mari kembali kita pahami untuk meningkatkan kesiap siagaan kita," Ujar Lahmudin.
Sementara, pakar gempa dari Universitas Andalas, Dr. Badrul Mustafa Kemal saat dihubungi essapers.com mengungkapkan, gempa Megathrust Mentawai memiliki periode ulang setiap 200 tahun sekali. Terdapat dua segmen Megathrust Mentawai, yakni segmen Sipora-Pagai dan Siberut.
Segmen Sipora-Pagai telah melepaskan energinya pada 25 Oktober 2010, menghasilkan tsunami di Kepualauan Mentawai. Kejadian dimaksud telah mengakhiri periode ulang pada segmen Sipora Pagai.
Menurut Badrul, yang saat ini masih menyimpan energi yakni segmen Siberut, karena belum mengalami periode ulang 200 tahun. Energi yang lepas dalam bentuk gempa-gempa kecil di segmen Siberut baru sebagian kecil dari potensi total. Sementara dua pertiga energinya masih tersimpan. Jika energi tersebut lepas dalam satu waktu, dapat mengakibatkan gempa dengan kekuatan di atas 8 magnitudo.
"Walaupun belum dapat dipastikan apakah energi dua pertiga gempa akan dilepaskan secara bersamaan. Kemungkinan energi tersebut juga bisa lepas sedikit demi sedikit. Namun, waktu dan lokasi kejadian tidak dapat diprediksi," ujarnya.
Badrul memperkirakan potensi gempa Megathrust segmen Siberut masih dapat terjadi menjelang tahun 2070. Sebab gempa besar di segmen Siberut terakhir kali pada 1797. Sehingga potensi gempa masih mungkin terjadi hingga 30 tahun ke depan.
Potensi tersebut, yang harus disikapi dengan bijak oleh masyarakat melalui peningkatan kapasitas evakuasi mandiri. Begitupula perlu peningkatan mitigasi dan kesiapsiagaan secara terstruktur.(**)
Komentar0