Penjabat Bupati Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak menyebutkan Virus Polio merupakan penyebab terjadinya lumpuh layu pada anak balita, dan seragan polio itu telah terjadi pada 7 provinsi yaitu, propinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Propinsi Papua Selatan. Mengingat bahayanya, maka Polio perlu dicegah dengan dilakukannya pemberian imunisasi secara masif melalui pekan imunisasi nasional polio dengan cakupan tinggi dan rata untuk memutus transmisi virus polio.
" Bapak ibu, kita ketahui bersama bahwa penyakit polio adalah penyakit menular yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa, pewabah yang dapat mengancam kehidupan anak anak kita namun dapat dicegah penularannya dengan imunisasi," Ujar Fernando pada sambutan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang digelar di homestay Mapadegat, Selasa (23/7-2024).
Fernando menyebutkan, Potensi mewabahnya virus polio cukup tinggi, untuk itu kata dia, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota termasuk Pemkab Mentawai berupaya dengan segera memutus dan mencegah transmisi penularan polio ini melalui Pekan Imunisasi dan ini juga sesuai dengan rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia atau WHO, Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) dan Komite Edukasi Polio untuk mencegah penularan secara cepat penularan polio dengan melakukan pelaksanaan pekan imunisasi nasional ( PIN ) Polio.
Fernando berharap, agar tidak ada lagi orangtua yang menganggap remeh Pekan Imunisasi Polio ini dengan tidak hadir membawa anaknya untuk diimunisasi, " yang harus kita jaga tumbuh kembang anak kita, tumbuh kembang kesehatannya, akhlaknya juga pendidikannya, dan hari ini kita bagaimana mempersiapkan kesehatannya agar tidak terganggu, " Ungkap Fernando
Lebih lanjut Desti menjelaskan, pelaksanaan vaksin polio pertama di Mentawai dimulai pada 23-29 Juli 2024, dengan pelaksanaan sweeping pada tanggal 30 Juli - 3 Agustus 2024, kemudian pelaksanaan vaksin polio kedia pada tanggal 6-12 agustus 2024, dan sweeping pada tanggal 13 - 17 Agustus 2024 mendatang.
Desti juga menyebutkan, dasar dari kegiatan pekan imunisasi polio ini, antara lain surat Kemendagri RI Nomor 400.5.2/2673/SJ tentang pelaksanaan pekan imunisasi nasional dalam rangka penanggulangan kejadian luar biasa polio, dan juga surat keputusan Kemenkes RI nomor :HK.01.07/Menkes/1031/2024 tentang pelaksanaan pekan imunisasi nasional dalam rangka penanggulangan kejadian luar biasa polio dan surat instruksi Gubernur Sumbar Nomor :763/3600/Instansi-Gub/tahun 2024 tentang pelaksanaan pekan imunisasi nasional dalam rangka pencegahan polio di Sumatera Barat.
Sementara sasaran dan target program pemberian imunisasi polio sebanyak 13.170 anak dengan umur 0-7 tahun 11 bulan 29 hari dan target capaian program di angka 95 persen. Sedangkan target sasaran untuk wilayah Puskesmas Mapadegat terdiri dari umur 0-59 bulan berjumlah 1075 sasaran, umur 5-7 tahun berjumlah 543 sasaran dan umur 7 tahun 11 bulan 29 hari jumlah 301 sasaran, dengan total sasaran pemberian imunisasi polio di Puskesmas Mapadegat sebanyak 1919 sasaran.
" PIN ini di lakukan secara serentak, untuk Mentawai di laksanakan di 10 kecamatan, 43 Desa dan 351 Dusun, kemudian untuk puskesmas ada 15 puskesmas, 289 Posyandu, 39 Pustu, 90 Poskesdes dan 41 Polindes, TK/Paud, dan 134 rumah masyarakat serta fasilitas umum lainnya yang disediakan untuk pelaksanaan PIN ini, " Pungkas Desti
Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio cukup mendapat respon positif dari masyarakat, hal ini terbukti dari 500 undangan yang dikirim kepada 12 posyandu di wilayah dusun Mapadegat, ternyata hadir lebih dari 500 anak-anak untuk mendapatkan vaksin.(**)
Komentar0