TUd7GSW9TpA6TSG7GUA7BSziGi==

MBG dan Kesempatan Publik untuk Terlibat Kecil

Elfindri, Unand 

Kecil peluang program lanjutan MBG dikerjakan pada level sekolah, atau kantin sekolah, atau rumah makan yg berdekatan dengan sekolah. Sebagaimana berbagai masukan yang saya amati dalam setiap tanggapan terhadap kondisi MBG eksisting.

Artinya model one fit for all sesuai dg rancangan awal akan dilanjutkan. Kepercayaan akan satu model untuk berhasil, jauh dari pengalaman empiris yang ada sebelumnya.

Boleh dipastikan efek dan manfaat ekonomi lokal akan kecil nilainya program MBG ini, karena ketimpangan  dimana sumber yang bermodal akan diuntungkan.

Selain dari sistem kontrak tenaga kerja seperti ini akan memerlukan ekstra biaya mobilitas. Ketersediaan kesempatan usaha di desa desa tidak terjadi sebagaimana yang diharapkan sebelumnya.

Saya masih menaruh percaya bahwa MBG akan juga baik dilaksanakan pada level sekolah, oleh karenanya petunjuk prlaksanaan sebaiknya mengakomodasi one policy not fit for all. Artinya model implementasinya disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat.

Keterlibatan ABRI baik pada operasional di lapangan, seperti Babinsa masih bagus. Namuan keterlibatan Purnawirawan pada tatanan pejabat MBG apalagi tidak memiliki kualifikasi paham tentang gizi, ini merupakan pertanda kegagalan awal, karena tidak memenuhi aspek Governance.

Kenapa? Karena kebiasaan sistem Komando tidak berlaku pada program

Anti poverty ini. Sistem

Komando efektif untuk bencana alam, perang atau pengungsian.

Untuk program MBG, pendekatan terbaik adalah melibatkan partisipasi masyarakat, bukan sistem komando.

Jika ini tetap dilanjutkan dengan satu model, saya yakin akan mengurangi partisipasi masyarakat. Tujuan yg ideal akan sulit untuk mencapainya.

Komentar0


 

Type above and press Enter to search.