TUd7GSW9TpA6TSG7GUA7BSziGi==

Colekan Bahlil Pidato Korupsi

 


Elfindri, Unand

Begitu parahnya korupsi di Indonesia, saya tulis 10 tahun lalu di Media Indonesia, korupsi di tempat kita model Balok. Bukan segitiga sama sisi, atau segitiga terbalik.

Model balok memperlihatkan korupsi itu terjadi untuk seluruh jenis dan level jabatan, tidak saja top, dan middle, begitu juga pada level bawah. 

Jika level bawah motivasinya adalah menutupi kekurangan gaji untuk bertahan hidup, kalau yang besar bisa untuk kepentingan biaya politik, rakus, dan beribu alasan lainnya.

Telah satu tahun Presiden Prabowo akan memberantas Korupsi, bahkan waktu kampanye beliau berapi api akan mengejar koruptor sampai ke kutub sana.

Jika niat beliau tidak mendua, maka sebenarnya langkah kerja yang ada berangsur ada namun masih besar ruangan untuk mempercepat speed penanganannya.

Pidato pada hari kesaktian Pancasila, kemaren yang banyak beredar di media sosial, bagi saya sebuah kegeraman. Betapa tidak pidato yang sama diulang, Bahlil di belakang, menyolek rekannya sebelah ketika baru saja presiden menyatakan tidak akan kompromi dengan Koruptor.

Bagi saya tentu ini banyak makna. Makna pertama colekan Bahlil dengan tangan kanannya tangan kawannya, bisa ejekan. "Lo omon omon aje be". Yang menyatakan ah kamu hanya sekedar ngmong berulang tapi tak berani melakukan dan memaksa KPK atau Jaksa untuk menindaklanjuti banyak kasus kasus Korupsi besar.

Bisa jadi sebaliknya, dia ngeledek dengan bahasa menyolek teman, apalagi teman yang disamping terakhir diketahui diduga tersangkut dengan kasus korupsi. Awas lo.

Bagi saya, justru yang ke dua ini saya maknai sikap Bahlil, begitu banyaknya masalah korupsi pada sektor migas dan pertambangan, sejak dulu sampai sekarang.

Selain korupsi, akal akalan banyak pemain yang menguntungkan dalam transaksi ekspor, baik batu bara, nikel. Atau Impor Emas dan tambang emas ilegal.

Jika diperhatikan begitu kekayaan tambang kita banyak, namun besar yang kena rampas. 

Para pemain ekspor ini banyak punya perusahaan "multi level", dimana lebel 1 berada di Indonesia, level 2 berada di Singapura. Dimana level 2 perusahaan cangkang dari perusahaan dalam negeri.

Perusahaan 1 bayar pajak dengan pengenaan yang kecil karena harga kecil, sebenarnya kartel cangkang yang bertransaksi dengan pembeli, mereka terima selisih harga yang tinggi, dan tidak kena pajak. Jahat memang cara begini.

Saya akhirnya bisa saja seperti Bahlil juga nyolek teman, yang merasa bahwa presiden kita bisa kena kibul, atau purak purak tidak tahu.

Jika beliau tidak mendua, sebenanrnya gampang memproses koruptor koruptor tersembunyi ini.

Anak anak muda Millenials ini banyak yang pintar sebagai penyidik. 

Kalau model penyidik sekarang secara  ada yang baik, ada yang preman, dan jumlahnya terbatas.

Jadi keberadaan penyidik profesional bisa di hire secara profesional, yakin korupsi akan meledak dan banyak kasus kasus bisa diungkap.

Komentar0


 

Type above and press Enter to search.