Jakarta, Essapers.com — Presiden Prabowo Subianto membuat keputusan penting terkait penguatan hubungan antara Indonesia dan Brasil. Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, Prabowo memutuskan bahwa bahasa Portugis akan diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia.
Langkah ini disebut sebagai bentuk pengakuan atas peran penting Brasil sebagai mitra strategis Indonesia di kancah global, sekaligus simbol kerja sama budaya yang semakin erat antara kedua negara.
“Saya yakin bahwa dalam waktu yang akan datang kita akan menghasilkan capaian lebih baik. Sebagai bukti bahwa kami memandang Brasil sangat penting, saya telah memutuskan bahwa bahasa Portugis akan menjadi salah satu prioritas bahasa dalam disiplin pendidikan Indonesia,” ujar Prabowo dalam pertemuan bilateral tersebut.
Presiden Prabowo menyebut telah memberikan arahan kepada Menteri Pendidikan Tinggi dan Sains-Teknologi, Brian Yuliarto, serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, untuk menindaklanjuti kebijakan baru tersebut.
Ia menegaskan, pelajaran bahasa Portugis akan segera diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia, baik di jenjang dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi.
“Saya akan memberi petunjuk kepada Menteri Pendidikan Tinggi dan Menteri Pendidikan Dasar untuk mulai mengajar bahasa Portugis di sekolah-sekolah kita. Ini bukti bahwa hubungan antara Brasil dan Indonesia sangat besar dan strategis,” tegas Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Lula da Silva menyampaikan apresiasi atas keputusan tersebut dan berharap kerja sama kedua negara dapat menghasilkan manfaat luas bagi masyarakat Indonesia dan Brasil.
“Saya berharap dalam kunjungan ke Indonesia ini dan selama pertemuan kita, kita dapat menjamin keuntungan politik, ekonomi, sosial, dan sains bagi rakyat Indonesia dan Brasil,” ujar Lula.
Pertemuan bilateral di Istana Merdeka ini menandai babak baru hubungan diplomatik antara Indonesia dan Brasil, setelah lebih dari satu dekade menjalin kemitraan strategis sejak tahun 2008.
Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor, termasuk pendidikan, ekonomi hijau, riset sains, hingga teknologi pertanian dan energi terbarukan.
Langkah Prabowo memasukkan bahasa Portugis ke dalam kurikulum pendidikan nasional dinilai sebagai terobosan diplomasi budaya yang berpotensi memperluas jangkauan internasional Indonesia, terutama di kawasan Amerika Latin dan negara-negara berbahasa Portugis (Lusofon) seperti Brasil, Portugal, dan Angola.
Kebijakan ini juga menjadi bukti komitmen Indonesia untuk membangun jejaring global berbasis pendidikan dan pertukaran budaya sebagai bagian dari visi besar “Indonesia Maju 2045” (L)

%20-%20Dibuat%20dengan%20PosterMyWall%20(2)%20(1).jpg)
Komentar0