TUd7GSW9TpA6TSG7GUA7BSziGi==

Waspada! Modus Baru Penipuan Surat Pesanan Fiktif Mengatasnamakan TNI, Pelaku Usaha Kuliner Jadi Korban



Padang — essapers.com | Jumat, 18 Oktober 2025
Pelaku usaha kuliner di Kota Padang diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan baru yang mengatasnamakan institusi militer. Kasus terbaru menimpa salah satu pelaku usaha katering, Dapur Uci Ndut, setelah menerima surat pesanan palsu (Purchase Order) yang diduga digunakan sebagai alat untuk menipu.

Surat tersebut mencantumkan kop resmi Tentara Nasional Indonesia YONIF 133/Yudha Sakti, lengkap dengan lambang Garuda, nomor surat resmi, tanda tangan, dan stempel komando. Dalam dokumen itu, pelaku mencantumkan pesanan sebanyak 190 nasi box dengan nilai total mencapai Rp7,6 juta.

Surat pemesanan itu bahkan disusun layaknya dokumen resmi dengan rincian tanggal pemesanan dan pengiriman:

 30 box untuk tanggal 19 Oktober 2025,  -  60 box untuk 20 Oktober 2025, -  dan 100 box untuk 21 Oktober 2025.

Pembayaran dijanjikan akan dilakukan setelah pesanan diterima. Namun, setelah pesanan siap, pihak yang mengaku dari TNI tersebut menghilang dan tidak melakukan pembayaran.

Akun Instagram resmi @dapurucindut mengunggah foto surat pesanan palsu itu dengan peringatan keras kepada pelaku usaha lainnya:

“Hati-hati! Buat pelaku usaha, ini penipuan model baru.”

Pelaku penipuan diduga memanfaatkan nama baik dan simbol TNI AD agar korban percaya bahwa pemesanan bersifat resmi. Dokumen palsu tersebut mencantumkan nama pejabat fiktif, antara lain Serda Nadien dari bagian keuangan dan Letda Alwi Manurung dari bagian logistik, serta tanda tangan komandan batalyon yang juga dipalsukan.

Sumber internal dari YONIF 133/Yudha Sakti yang dihubungi essapers.com menegaskan bahwa satuan mereka tidak pernah mengeluarkan surat pesanan atas nama dapur atau katering manapun pada tanggal tersebut.

“Kami memastikan dokumen itu palsu. Tidak ada kegiatan pemesanan seperti yang tertulis di surat tersebut,” ujar sumber yang enggan disebutkan namanya karena belum berwenang memberi keterangan resmi.


Modus serupa kerap menyasar pelaku usaha makanan, percetakan, hingga penyedia jasa event. Penipu biasanya mengirimkan dokumen dengan kop instansi pemerintah atau TNI/Polri untuk membuat korban percaya dan segera memproses pesanan tanpa verifikasi lebih lanjut.

Kasus ini menjadi peringatan bagi pelaku usaha untuk tidak mudah percaya pada surat pesanan yang mengatasnamakan institusi negara tanpa konfirmasi resmi.
Verifikasi dapat dilakukan dengan cara menghubungi langsung pihak satuan atau instansi terkait melalui nomor telepon resmi yang tertera di situs atau kantor pusat.


Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dapur Uci Ndut disebut telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan pihak TNI untuk menelusuri sumber dokumen palsu tersebut.
Pihak YONIF 133/Yudha Sakti juga tengah menelusuri oknum yang mencatut nama satuannya.

Redaksi essapers.com akan terus memantau perkembangan kasus ini dan membuka ruang konfirmasi bagi semua pihak terkait.


Berita ini dilansir dari unggahan publik Instagram @dapurucindut dan hasil verifikasi lapangan oleh tim essapers.com.
Penyajian berita ini berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.( Yandra D T Putra )

Foto & Sumber: Instagram @dapurucindut


Komentar0


 

Type above and press Enter to search.